1
STATISTIK PROBABILITAS
MATERI KE-7 : UJI BEDA RATA-RATA
.
DASAR
KONSEP DAN ANALISA UJI BEDA RATA-RATA
Metode
Bagi-Dua adalah algoritma pencarian akar
pada sebuah interval. Interval tersebut membagi dua bagian, lalu memilih dari
dua bagian ini dipilih bagian mana yang mengandung akar dan bagian yang tidak mengandung
akar dibuang. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga diperoleh akar persamaan
atau mendekati akar persamaan. Metode ini berlaku ketika ingin memecahkan
persamaan f(x) = 0 dengan f merupakan fungsi kontinyu.
Prosedur
Metode Bagi-Dua :
Misal
dijamin bahwa f(x) adalah fungsi kontinyu pada interval [a, b] dan f(a)f(b)
< 0. Ini artinya bahwa f(x) paling tidak harus memiliki akar pada interval
[a, b]. Kemudian definisikan titik tengah pada interval [a, b] yaitu c := .
Dari sini kita memperoleh dua subinterval yaitu [a, c] dan [c, b]. Setelah itu,
cek apakah f(a)f(c) < 0 atau f(b)f(c) < 0 ? Jika f(a)f(c) < 0 maka b =
c (artinya titik b digantikan oleh titik c yang berfungsi sebagai titik b pada
iterasi berikutnya), jika tidak maka a = c. Dari iterasi pertama kita
memperoleh interval [a, b] yang baru dan titik tengah c yang baru. Kemudian
lakukan pengecekan lagi seperti sebelumnya sampai memperoleh error yang cukup
kecil.
Contoh
:
Carilah
akar dari x3 + 4x2 – 10 = 0 pada interval [1, 2].
Penyelesaian
:
Dalam
penyelesaian ini saya akan menggunakan sampai iterasi ke-10 dan menggunakan 5
angka dibelakang koma.
f(x)
= x3 + 4x2 – 10
f(1)
= (1)3 + 4(1)2 – 10 = -5
f(2)
= (2)3 + 4(2)2 – 10 = 14
f(1.5)
= (1.5)3 + 4(1.5)2 – 10 = 2.375
f(1.25)
= (1.25)3 + 4(1.25)2 – 10 = -1.79687
f(1.375)
= (1.375)3 + 4(1.375)2 – 10 = 0.16210
f(1.3125)
= (1.3125)3 + 4(1.3125)2 – 10 = -0.84838
f(1.34375)
= (1.34375)3 + 4(1.34375)2 – 10 = -0.35098
f(1.35938)
= (1.35938)3 + 4(1.35938)2 – 10 = -0.09632
f(1.36719)
= (1.36719)3 + 4(1.36719)2 – 10 = 0.03239
f(1.36329)
= (1.36329)3 + 4(1.36329)2 – 10 = -0.03200
f(1.36524)
= (1.36524)3 + 4(1.36524)2 – 10 = 0.000016
f(1.36426)
= (1.36426)3 + 4(1.36426)2 – 10 = -0.01601
f(1.36329)
= (1.36329)3 + 4(1.36329)2 – 10 = -0.00784
n
|
a
|
B
|
c
= (a + b)/2
|
f(a)
|
f(b)
|
f(c)
|
f(a)f(c)
|
f(b)f(c)
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
1
1
1.25
1.25
1.3125
1.34375
1.35938
1.35938
1.36329
1.36329
|
2
1.5
1.5
1.375
1.375
1.375
1.375
1.36719
1.36719
1.36524
|
1.5
1.25
1.375
1.3125
1.34375
1.35938
1.36719
1.36329
1.36524
1.36426
|
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
|
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
|
+
–
+
–
–
–
+
–
+
–
|
–
+
–
+
+
+
–
+
–
+
|
+
–
+
–
–
–
+
–
+
–
|
Jadi
akar yang diperoleh dari f(x) = x3 + 4x2 – 10 menggunakan
10 iterasi adalah 1.36426
2. PENGENALAN
DAN PENGOPERASIAN METODE BISECTION LANJUTAN
Biseksi
Metode Biseksi adalah metode yang digunakan untuk menentukan
akar persamaan non linear melalui proses iterasi. Sama seperti metode - metode
sebelumnya yaitu sepertiGolden Rasio dan Fibonacci. Tetapi Metode Biseksi berbeda sedikit dengan metode numeric
sebelumnya. Jika Golden
Ratio dan Fibonacci tidak memerlukan
turunan f(x), sedangkan di dalam Metode Biseksi memerlukan itu.
Kelebihan
Metode Numerik Biseksi Sangat simple dan Konvergen Terjamin Kekurangan
Metode Numerik Biseksi Proses Konvergen Lamban
_ Menentukan titik ekstrim dari
fungsi f(x) dengan persamaan f0(x) = 0
Mengecek
titik ekstrim sebagai peminimal atau pemaksimal fungsi f(x) dengan cara
mensubtitusikan titik ekstrim tersebut ke dalam fungsi f"(x)
Jika f"(x) > 0 maka nilai
x adalah peminimal fungsi f(x)
Jika
f"(x) < 0 maka nilai x adalah pemaximal fungsi f(x)
Dengan Cara Analitik
1:
Cari titik ekstrim fungsi f(x) dengan persamaan
f0(x)
= 0
f(x) = x2
2x 8
f0(x)
= 2x 2
f0(x)
= 0 maka 2x = 2 sehingga x = 2
2 = 1
2: Mengecek titik ekstrim sebagai peminimal atau
pemaximal fungsi f(x)
f0(x)
= 2x 2
f"(x) = 2; karena 2 > 0
Jadi, x adalah peminimal fungsi f(x) karena 2 > 0
Sehingga x = 1 adalah solusi Analitik
10 / 29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar